BTN Umumkan Pendirian Bank Syariah Nasional, Ini Prospek dan Rencananya

Perubahan Nama dan Struktur Bank Syariah Nasional

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah mengumumkan pendirian PT Bank Syariah Nasional. Bank Syariah Nasional merupakan wajah baru dari Bank Victoria Syariah, yang sebelumnya merupakan entitas bisnis PT Bank Victoria Tbk (BVIC). Entitas ini telah diakuisisi oleh BTN pada Juni 2025 lalu.

Corporate Secretary BTN, Ramon Armando menjelaskan bahwa pergantian nama ini menjadi bagian penting dari rencana spin off Unit Usaha Syariah BTN atau BTN Syariah dengan menggunakan BVIS sebagai perusahaan cangkang. Perubahan nama tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang diadakan pada Rabu (20/8). Sebelumnya, BTN telah resmi mengakuisisi saham Bank Victoria Syariah dan akan dimerger serta dispin off bersama BTN Syariah.

“Ke depan nama BSN akan dipakai oleh BTN Syariah sebagai branding perusahaan dan produk layanan setelah melalui proses perizinan penggunaan oleh regulator,” ujar Ramon seperti dikutip Senin (25/8).

Sementara itu, Corporate Secretary Bank Syariah Nasional Dody Agoeng menyampaikan bahwa hasil RUPSLB juga menyetujui jajaran pengurus baru yang akan memimpin transformasi BSN ke depan. Menurut Dody, penunjukan jajaran direksi baru menjadi langkah strategis dalam masa transisi.

“Langkah ini akan meneguhkan jati diri baru BSN sebagai bank syariah yang lebih kokoh, lebih inklusif, dan lebih visioner serta menjadi lembaga keuangan syariah yang dipercaya masyarakat luas,” tutur Dody seperti dikutip Senin (25/8).

Dody menjelaskan bahwa BSN ditargetkan menjadi bank syariah dengan pondasi finansial dan moral yang kokoh, serta mampu menghadirkan layanan digital modern berprinsip syariah. Ia berkeyakinan BSN akan menjadi bank yang solid, adaptif, dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kami ingin menjadi sahabat terpercaya keluarga Indonesia yang bertumbuh bersama masyarakat dan senantiasa memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, nasabah, dan bangsa Indonesia,” jelas Dody.

Susunan Direksi Baru

Selain mengubah nama entitas, perseroan juga mengubah jajaran direksi dan komisaris BSN. Alex Sofjan Noor ditunjuk sebagai Direktur Umum BSN menggantikan Dery Januar. Para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar, termasuk penyesuaian nama dan kedudukan perseroan serta penyusunan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) sesuai regulasi Kementerian BUMN dan OJK.

Berikut adalah susunan direksi baru Bank Syariah Nasional:

  • Direktur Utama: Alex Sofjan Noor
  • Wakil Direktur Utama: Arga M. Nugraha
  • Direktur Finance, Strategy & Treasury: Abdul Firman
  • Direktur Consumer Banking: Mochamad Yut Penta
  • Direktur Human Capital & Compliance: Anton Rijanto
  • Direktur Risk Management: Beki Kanuwa
  • Direktur Network & Retail Funding: Ari Kurniaman

Prospek Bank Syariah Nasional

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon L.P Napitupulu optimistis bahwa bank syariah baru ini akan menjadi bank terbesar nomor dua di Indonesia. Menurut Nixon, untuk memenuhi target menjadi bank syariah terbesar kedua setelah Bank Syariah Indonesia atau BSI, BTN akan memberi suntikan modal awal hingga Rp 6 triliun untuk BTN Syariah.

Dana tersebut berasal dari dana akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebesar Rp 1,5 triliun, dan nilai ekuitas awal UUS Syariah sekitar Rp 3,5 triliun. Adapun kekurangan Rp 1 triliun lainnya akan disuntikkan dalam penyertaan modal oleh BTN.

Meski begitu, Nixon belum bisa menjelaskan berapa banyak saham yang akan diterbitkan perusahaan sebagai bagian dari penyertaan modal yang dilakukan.

“Jumlah lembarnya nanti kita coba bicarakan dengan tim legal dan notaris. Tapi dalam rupiahnya kurang lebih Rp 6 triliun,” ujar Nixon ketika ditemui usai acara penandatangan akta jual beli dan pengambilalihan Bank Victoria di Menara BTN, Kamis (5/6).

Nixon mengatakan, tidak tertutup kemungkinan perusahaan akan melakukan right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Aksi korporasi ini dilakukan untuk penambahan modal senilai Rp 1 triliun yang akan disuntikkan pada BTN Syariah.